Hai
Mommy, semoga kabar keluarga senantiasa baik, yaa. Ketemu lagi di artikel
parenting nih, Mom. Kali ini aku mau bahas tentang mengajarkan anak menabung
sejak dini. Apa manfaat dan bagaimana cara mengajarkannya agar anak berhasil
menabung tanpa drama? Hayuk kita simak bahasannya, Mom.
Apa Manfaat Menabung Bagi Anak-anak?
Jika
ditanya manfaat menabung tentu saja sangat bermanfaat ya, Mom. Beberapa diantaranya
adalah :
1. Belajar
Mencari Solusi
Apa
hubungannya menabung dengan mencari solusi? Gak nyambung ya, Mom. Eits!! Jangan
salah, Mom. Dengan mengajarkan anak menabung, secara tidak langsung kita
mengajarkan mereka satu solusi dari permasalahan yang sedang dihadapinya.
Contoh
: saat anak meminta dibelikan mainan, aku selalu bilang “Kita nabung yuk!”
Kenapa
harus nabung, Mom? Sementara mungkin kita punya budget untuk langsung membelikan
mereka mainan.
Karena
secara tidak langsung kita mengajarkan kepada mereka, bahwa jika kita
menginginkan sesuatu, kita butuh langkah pasti untuk mewujudkannya. Yaitu solusi,
dalam contoh kasus di atas, apa solusinya agar bisa membeli mainan? Ya nabung.
2. Membentuk
Karakter Bijak dan Sabar
Saat
anak menabung, mereka akan paham dan melatih diri bahwa menunggu hingga uang
tabungan mereka cukup untuk dibelikan sesuatu perlu kesabaran.
Jika
sudah terkumpul, akan timbul rasa sayang kalau harus dihabiskan saat itu juga. Hal
ini melatih pribadi anak untuk bijak menggunakan uang tabungannya, dipakai
secukupnya atau dihabiskan seluruhnya.
3. Anak
Lebih Mandiri
Saat
orang tua dengan mudah memberikan uang atau membelikan permintaan anak, maka dengan
sendirinya anak akan terus mengulang kebiasaannya. Mereka akan berpikir, bahwa
hanya dengan meminta kepada orang tua, ia sudah bisa memiliki apa yang mereka
mau.
Hal
ini berdampak pada kemandirian anak, karakter akan terus terbentuk hingga
mereka tumbuh dewasa.
Mommy
ingin bukan memiliki anak dengan karakter mandiri? So, mulai lah menerapkan
pembaiasaan dari sejak dini.
4. Belajar
Berhemat
Mommy,
ajarkan anak untuk tidak menghabiskan seluruh uang jajannya. Ajarkan mereka
untuk menyisihkan sekian persen dari jatah bulanannya. Jika merujuk pada teori
para ahli, penghasilan itu dapat dibagi menjadi 50-30-20. 50% untuk biaya
hidup, 30% untuk hiburan dan 20% untuk tabungan/saving.
Ada
satu teori lagi dari seorang ahli perencana keuangan Prudential Syari’ah yaitu
90% dari pendapatan dibagi lagi menjadi 60-30. Dimana dari pembagian tersebut,
dibagi lagi untuk dialokasikan kepada biaya hidup, hutang (jika ada), investasi
dan perlindungan.
Namun teori tersebut tidak bersifat baku, bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Kenapa harus menabung sejak dini?
Hal
yang perlu kita tanamkan kepada anak adalah sebuah pemahaman bahwa menabung
bukan hanya untuk keperluan atau keinginan yang bersifat sementara saja. Namun,
menabung juga bermanfaat untuk jangka panjang.
Menabung
membantu si kecil untuk mempersiapkan masa depannya, meski pun usia tidak ada
yang dapat menjamin. Tetapi bukan kah lebih baik jika dipersiapkan dari sejak
dini, agar rencana masa depan dapat ditata dengan matang.
Beri anak pengertian, besar atau kecil nominal yang ditabungkan bukan menjadi patokan utama. Yang perlu diperhatikan adalah usahakan agar anak tidak dengan mudah mengambil uang tabungannya hanya untuk keinginan yang sifatnya tidak terlalu urgent.
Kapan anak diajarkan menabung?
Jika
ditanya kapan, jawabannya adalah sedini mungkin. Sedini mungkin itu kapan, Mom?
Saat anak sudah mulai bisa diajak berinteraksi dengan baik. Rata-rata jaman
sekarang usia tiga menjelang empat tahun, anak-anak sudah bisa diajak
berkomunikasi dua arah.
Terlepas
dari baik buruknya informasi, anak-anak generasi alpa lebih mudah dan cepat
memahami serta menyerap setiap informasi yang diterima. Hal ini bisa kita
manfaatkan untuk mengedukasi mereka pentingnya menabung sejak dini.
Tak
apa jika mereka belum bisa memahami nilai rupiahnya, yang terpenting adalah
mereka akan memahami pentingnya menabung. Tidak bisa instan, tetapi terus
contohkan dan ajarkan mereka rutin menabung.
Jika dilakukan dengan konsisten, mereka akan terbiasa dan menjadi sebuah kebiasaaan bagus untuk masa depan mereka.
Bagaimana cara mendidik anak agar mereka terbiasa menabung?
Anak
bukan pendengar yang baik, tetapi mereka peniru yang ulung. Mengapa demikian? Karena
mereka belajar dan memahami semua hal dengan cara melihat apa yang ada di
sekitar.
Orang
tua akan menjadi panutan bagi anak, jika anak diasuh dan dibesarkan oleh
anggota keluarga lain selain orang tua, maka mereka akan meniru sikap dari
orang yang mendampinginya.
Semua berawal dari diri kita, biasakan kita menabung meski tidak banyak. Ajak mereka untuk meniru kebiasaan baik kita, dengan cara memperlihatkan kegiatan menabung kita dan katakan pada mereka manfaat menabung.
Meski
anak belum bisa memegang uang sendiri, selalu siapkan sejumlah nominal untuk
ditabung di celengan mereka disetiap harinya.
Dengan
begitu, mereka akan terbiasa menabung dan akan merasa ada sesuatu yang hilang
jika tidak menabung sehari saja. Bukan kah kebiasaan baik ini akan terbentuk
dan memberi kontribusi baik untuk masa depan mereka?
Jika
mereka mulai tumbuh besar dan sudah diberikan tanggung jawab untuk memegang
uang jajannya sendiri, kebiasaan baik menabung ini akan terus terbentuk. Mereka
akan menyesuaikan sendiri dengan kondisi keuangan dan kebutuhan mereka.
Satu
hal lagi yang tidak kalah penting untuk kita tanamkan kepada anak adalah
ajarkan anak untuk bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan.
Mengutamakan
kebutuhan merupakan cara bijak dalam mengelola keuangan, karena jika mengikuti
keinginan, maka tabungan akan habis dengan cepat.
Bagaimana
Mommy, gampang kan mengajarkan anak menabung sejak dini? intinya beri
mereka contoh dan pemahaman akan pentingnya menabung serta lakukan secara
konsisten agar terbentuk kebiasaan yang baik. Semangat selalu ya, Mom dalam
membersamai buah hati, semoga Tuhan beri kemudahan. Terima kasih sudah mampir,
Mommy.
Posting Komentar
Posting Komentar