source : canva |
Pernahkah terlintas di
benak kalian keinginan untuk kembali ke masa lalu, masa dimana semua berjalan
dengan apa adanya tanpa harus berkedok penuh kepalsuan.
Masa dimana kaki terus
melangkah riang tanpa lelah, masa dimana bibir sulit cemberut karena kisah itu
terlalu indah untuk disedihkan.
Masa dimana pulang
petang bertemankan temaramnya senja tanpa harus gundah sebab gelap ‘kan tiba.
Sungguh indah masa
kecilku, hingga tak ada yang mampu menggantikannya.
Aku Kecil dan Cerita Indahku
Masih terasa aroma
tanah basah sisa tetesan air dari langit yang menguar kuat lewat indera
penciumanku. Kecipak air yang tercipta dari hentakkan langkahku menjadi penanda
bahwa saatnya tiba untuk bermain air genangan sisa hujan semalam.
Meski tahu akan
terdengar teriakan nada sopran dari dalam sana, tetap saja rasanya terlalu
sayang untuk melewatkan momen indah bersama genangan air dan tanah.
Kawan satu persatu
menghampiri, tersihir oleh magis indahnya masa kecil. Canda tawa mulai
terdengar, teriakan mulai ramai bersahutan.
Benar saja! nada sopran
dari dalam sana mulai terdengar, menganggu keasikan saat bercengkerama bersama
kawan.
Aku kecil tak peduli,
begitu pun dengan kawan-kawan. Kami terlalu asik bermesraan dengan genangan
air.
Tak ada yang peduli
nada sopran itu semakin sering terdengar dan melengking. Yang kami tahu
hanyalah air dan tawa.
Sungguh indah dan
sulit untuk dilupakan, meski waktu terus menggerus jaman.
Aku Dewasa dan Masa Transisiku
Jika boleh dan bisa,
rasanya ingin waktu berputar dan mengulang semua memori indah masa kecil.
Tetapi itu berarti
tidak ada rasa syukur atas takdir yang telah Tuhan beri. Masa lalu, merupakan
sebuah pelajaran untuk masa sekarang. Agar senantiasa menjadi diri yang bahagia
atas apapun yang telah Tuhan takdirkan.
Meski tidak bisa sesempurna
masa kecil, setidaknya ada kenangan indah yang bisa diingat saat diri mulai
layu.
Perjalanan dan kemelut hidup seringkali membuat bukit bahagia terkikis, berujung pada menyalahkan diri sendiri.
source : canva |
The Lessons
Dari kilas balik pada
masa kecil dan dewasa di atas, maka bisa kita ambil pelajaran. Bahwa mencintai
diri sendiri itu diperlukan, terkadang kita lupa mencintai dan menghargai diri
sendiri. Apa yang terjadi jika kita tidak bisa mencintai diri sendiri?
Bentuk Tindakan Tidak Mencintai Diri Sendiri
Terdengar sepele memang
kalimat tidak mencintai diri sendiri, karena kebanyakan orang menganggap setiap
orang sudah pasti mencintai dirinya sendiri. Padahal, pada kenyataannya, banyak
dari kita yang tidak paham dan tidak sadari bahwa kita sedang menyakiti diri
sendiri.
Seperti apakah bentuk
dari tidak mencintai diri sendiri itu? Berikut jawabannya.
1.
Bekerja Terlalu Keras
Seseorang yang bekerja
terlalu keras cenderung melupakan dirinya, ia tidak menyadari bahwa tubuh pun
memiliki hak untuk beristirahat. Tidak perlu terlalu diforsir, bekerjalah
sesuai dengan kemampuan dan aturan.
Kesehatan tubuh
merupakan salah satu akibat saat diri kita mempekerjakan tubuh terlalu keras.
2.
Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Masing-masing dari
kita diciptakan dengan kelebihan serta kelemahannya. Tidak ada orang yang
sempurna, sadari itu. Dengan alasan dan dalam bentuk apapun, berhentilah
membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Menggali potensi diri
adalah cara terbaik untuk mendapat pencapaian yang kita impikan. Sehingga kita
tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain.
Potensi seseorang
berbeda satu dengan yang lainnya, maka berhentilah membanding-bandingkan diri
dengan seseorang.
3.
Mementingkan Orang Lain
Tidak ada salahnya
membantu orang lain, karena sebagai makhluk hidup sudah sepantasnya saling
tolong-menolong.
Namun perlu Diperhatikan
pula bahwa terlalu mementingkan orang lain dan abai terhadap diri sendiri, itu
merupakan salah satu bentuk tidak mencintai diri sendiri.
Sesuaikan porsi antara
mementingkan orang lain dengan memenuhi kepentingan diri sendiri.
Dengan sikap yang
terlalu mementingkan orang lain, maka sering kali kebahagiaan diri tergadai. Hal
ini menimbulkan rasa tidak bahagia.
4.
Tidak Bersyukur
Dengan apa yang sudah
Tuhan beri kepada kita, sudah sepatutnya kita mensyukuri pemberian tersebut.
Terlepas dari suka
atau tidak, karena dengan bersyukur, hati akan dengan sendirinya berdamai
dengan apa yang telah Tuhan beri dalam hidup kita.
Dengan bersyukur, maka
hati akan merasa berkecukupan dan bahagia pun akan meliputi. Berbeda dengan
hati yang tidak pandai bersyukur, sudah dipastikan akan selalu merasa
berkekurangan dan hati akan merasa tidak bahagia.
Bersyukurlah atas segala kekurangan, maka Tuhan akan mencukupi rasa kekurangan tersebut dengan sebuah kebahagiaan.
Jangan menunggu bahagia lalu kita bersyukur, tetapi bersyukurlah maka Tuhan akan memberikan kebahagiaan kepada kita.
source : canva |
Mengapa Harus Mencintai Diri Sendiri
Merujuk pada tulisan
di sebuah laman, mencintai diri sendiri akan berpengaruh kepada kesehatan
mental seseorang. Kesehatan fisik pun akan dipengaruhi oleh faktor kebahagiaan,
maka kesehatan mental dan fisik akan didapat jika seseorang mampu mencintai dirinya
sendiri dengan tepat.
Apakah penting menjadi
diri sendiri? Tentu saja, karena dengan mencintai diri sendiri, kita mampu
membangun pribadi yang lebih baik dan dihargai oleh orang lain.
Dengan begitu, akan
timbul kesadaran diri, harga diri, mencintai diri sendiri dalam diri kita. Dan ini
merupakan sesuatu hal yang positif, yang akan berdampak pada perlakuan kita
terhadap orang lain.
Orang yang mencintai dirinya sendiri akan lebih menghargai orang lain dalam bersikap, karena dengan begitu feedback yang akan kita dapatkan adalah berupa pengakuan baik.
source : pexels.com |
Akibat Tidak Mencintai Diri Sendiri
Terdengar sepele tentang
mencintai diri sendiri itu, namun dampaknya dapat berpegaruh pada jiwa kita.
Seperti telah di bahas
di atas tentang contoh bentuk tidak mencintai diri sendiri adalah terganggunya
kesehatan mental dan fisik.
Akibat tidak mencintai
diri sendiri adalah timbulnya rasa cemas, cenderung lebih mudah depresi, tidak
bisa mempercayai orang lain, dan sulit membangun relasi. Sebesar itu lah dampak
dari sikap tidak mencintai diri sendiri, maka mulailah membuka hati, hargai apa
yang ada pada diri kita sendiri, agar kita dengan mudah dapat mencintai diri
sendiri.
sumber :
Jejak
BalasHapus